Xeon RC

Yamaha Xeon RC mengandalkan teknologi YMJET-FI. Perbedaannya terletak pada penyempurnaan dengan melibatkan lebih banyak sensor yang pada akhirnya menunjang performa, efisiensi, dan sekaligus juga ramah lingkungan, bahkan sudah bisa setara Euro III.

Fuel injection didukung komputer ECU (Electronic Control Unit) yang didukung oleh berbagai sensor. Salah satu sensor tersebut berfungsi sebagai indra untuk kadar oksigen. Pada prinsipnya, sensor tersebut akan membaca bagaimana pengeluaran dari gas buang. Dia akan membaca kadar kadar CO dan HC.

"Misalnya sensor oksigen, ini mampu mem-feedback pengeluaran dari gas buang, Dia akan membaca kadar CO dan HC. Kalau HC-nya kebanyakan artinya (bahan bakar) tidak terbakar sempurna sehingga sensor akan memerintahkan ECU untuk mengurangi suplai bahan bakar ke mesin," papar Muhamad Abidin, Asistant Gueneral Manager Service Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Ia pun menambahkan bahwa sensor ini juga membaca, jika kadar HC-nya kecil, maka dinilai terlalu miskin sehingga akan memerintahkan ECU untuk menambahkan jumlah bahan bakar. Selain sensor oksigen, terdapat pula coolant temperature sensor, crankshaft position sensor, intake air temperature sensor, intake air pressure sensor, dan hingga ISC atau Idle Speed Sensor.

Semua sensor ini menunjang huruf RC (Racing Champion) yang mengentalkan kesan motor balap atau motor berperforma tinggi. Alhasil, mesin 125 cc berpendingin cairannya tersebut mengalami peningkatan tenaga menjadi 11,4 PS dibanding model sebelumnya, juga torsi menjadi 10,4 Nm, tetapi lebih irit sekitar 20 persen.

*sumber otosia.com

Untuk mendapatkan motor baru ini segera Hubungi kami



Mau lihat koleksi warna XEON RC Lihat disini